Emas adalah logam mulia yang bernilai tinggi yang harganya terus menerus
naik dari waktu ke waktu akibat nilai-nilaian dari uang kertas dan
logam yang terjun bebas terhadap emas. Emas banyak diburu oleh
masyarakat, baik dalam bentuk mentah dari alam langsung maupun dalam
bentuk jadi seperti batangan, perhiasan, koin dinar dan lain sebagainya.
Saat ini tambang emas banyak dikuasai oleh perusahan asing, badan usaha
milik negara (BUMN), penambang liar, dan lain-lain. Walaupun indonesia
menghasilkan emas yang jumlahnya cukup besar, namun pemerintah gagal
mensejahterakan rakyat secara merata. Apabila tambang-tambang emas di
negara republik indonesia dikuasai dan dikelola secara profesional oleh
anak bangsa yang beriman dan berilmu, maka tidak menutup kemungkinan
seluruh rakyat dunia bisa sejahtera.
Di bawah ini adalah daftar nama-nama lokasi wilayah tempat penghasil emas (tambang emas) di indonesia :
1. Mimika (Papua)
2. Cikotok (Jawa Barat)
3. Bengkalis (Riau)
4. Tanggamus (Lampung)
5. Bombana (Sulawesi Tenggara)
6. Rejang Lebong (Bengkulu)
7. Bolaang Mangondow (Sulawesi Utara)
8. Logas (Riau)
9. Sarolangun (Jambi)
10. Merangin (Jambi)
11. Meuleboh (Nanggroe Aceh Darussalam)
12. Monterado (Kalimantan Barat)
13. Malinau (Kalimantan Timur)
14. Kotabaru (Kalimantan Selatan)
15. Kapuas (Kalimantan Tengah)
16. Banyuwangi (Jawa Timur)
17. Cibaliung (Banten)
Daftar nama daerah penghasil emas di atas masih belum keseluruhan masih banyak lagi yang lainnya, apalagi sekarang harga emas semakin meroket maka akan semakin banyak lagi explorasi yang dijalankan sa'at ini.Contoh sekarang yang akan dibuka tambang emas didaerah Cianjur,Garut,Nusa Tenggara ...... Jika
ada tambahan silahkan ditambahkan lewat fitur komentar di bawah ini.
Tambahan
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS(67.3%), Rio Tinto Group
(13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama
Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia
(anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold). Biaya membangun
tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS.
Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas.
Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas;
dan 174.458.971 gram perak
Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan. Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore"). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tuga mencari cadangan nikel,
tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan
tersebut. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan
perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes
Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar